Ucapan tahun baru dalam bahasa Pali
Di hari pertama di tahun baru ini aku hanya ingin meninggalkan jejak yang mungkin akan berkesan bagiku nanti. Aku ingin menuliskannya dalam bahasa Pāli.
Suppabhātaṃ
Gatarattiyaṃ sabbeva mayaṃ navasaṃvaccharaṃ ussavaṃ pavattimha. Amhesu ekacce mittehi vā piyapurisehi vā saddhiṃ antonagaraṃ gantvā, kiñci bhuñjitvā, gehaṃ paccāgacchiṃsu. Ekacce manussā ekaṭhāne sannipātitvā kiñci pacitvā taṃ ekato bhuñjitvā na sayiṃsu. Sabbattha naccaṃ vā gītaṃ vā tāḷaṃ susamāhitaṃ ahesuṃ. Sabbeva sukhitā ahesuṃ.
Asmiṃ navasaṃvacchare kāle, manussā sukhitanavasaṃvaccharaṃ abhinandanaṃ aññamaññaṃ bhāsanti. Chāyārupaṃ lekanampi honti. Mittānañca sahāyānañca ñātīnañca ācariyānañca abhinandanaṃ pesenti. Ahampi evaṃ karomi.
Asmiṃ navasaṃvacchare amhehi bahukiccāni kātabbāni honti. Amhehi kusalaṃ bhāvitabbaṃ, ākusalaṃ vajjitabbaṃ. Punappunaṃ kusalaṃ kātabbaṃ hoti.
Atītakālo itihāso, anāgatakālo appatto hoti. Atītaṃ mā socayittha. Anāgataṃ mā pajappetha. Idhāneva yāpetha. Atītato amhehi satthāni uggaṇhitabbāni honti. Tesu eko atītato pavattituṃ vāyāmaṃ karitabban’ti. Atītaṃ nānvāgameyya nappaṭikaṅkhe anāgataṃ, yadatītaṃ pahīnaṃ taṃ, appattañca anāgatan’ti Gotamo Buddho ekaṃ samayaṃ evaṃ abhāsi. Aññāda, araññe viharantānaṃ, santānaṃ brahmacārinaṃ, ekabhattaṃ bhuñjamānānaṃ, kena vaṇṇo pasīdatī’’ti devattāya puṭṭho Bhagavā “Atītaṃ nānusocanti, nappajappanti nāgataṃ, paccuppannena yāpenti, tena vaṇṇo pasīdatī”ti paccassosi. Atha kho Bhagavā uttariṃ etadavoca, “Anāgatappajappāya, atītassānusocanā; Etena bālā sussanti, naḷova harito luto’’ti.
Sukhita Navasaṃvaccharaṃ
Dīghāyuko hotu
Tuyhaṃ patthitaṃ sabbaṃ samijjhatu
Terjemahan
Selamat pagi
Tadi malam kita semua merayakan tahun baru. Beberapa dari kita pergi ke pusat kota dengan teman-teman atau orang tercinta, makan bersama, setelah itu pulang ke rumah. Beberapa orang berkumpul di suatu tempat, masak sesuatu, makan bersama, dan begadang. Di mana-mana tarian, nyanyian, dan musik ditampilkan dengan apik. Semuanya bahagia.
Di waktu tahun baru ini, orang-orang saling mengucapkan ucapan selamat tahun baru. Ada gambar ada juga tulisan. Mengirimnya ke teman-teman, kenalan, sanak keluarga, dan guru-guru. Aku juga melakukannya.
Di tahun baru ini ada banyak hal yang harus kita lakukan. Kita harus mengembangkan perbuatan baik dan menghindari perbuatan buruk. Perbuatan baik harus dilakukan lagi dan lagi.
Masa lalu menjadi sejarah dan masa depan belum sampai. Jangan menderita atas masa lalu. Jangan merindukan masa depan. Hiduplah saat ini juga. Ada banyak hal yang perlu kita pelajari dari masa lalu. Salah satunya adalah belajar untuk move on dari masa lalu. Buddha Gotama dalam suatu kesempatan berkata “Seseorang seharusnya tidak menyesali masa lalu, terlalu mengejar masa depan karena masa lalu telah ditinggalkan, dan masa depan belum tiba.” Di kesempatan yang lain, ketika ditanya oleh sesosok dewa “Mereka yang tinggal di hutan, damai menjalankan kehidupan suci, meskipun makan hanya sekali, kenapa parasnya begitu terang?” Buddha menjawab, “Mereka tidak menderita atas masa lalu, atau merindukan masa depan. Mereka bertahan pada apa yang ada saat ini, dengan begitu parasnya begitu terang.” Kemudian Buddha berkata lebih lanjut, “Merindukan masa depan, menderita atas masa lalu, dengan begitu orang-orang bodoh mengering dan layu, seperti alang-alang hijau yang dipotong.”
Happy New Year
Semoga kamu berumur panjang
Semua yang dicita-citakan tercapai
Suppabhātaṃ
Gatarattiyaṃ sabbeva mayaṃ navasaṃvaccharaṃ ussavaṃ pavattimha. Amhesu ekacce mittehi vā piyapurisehi vā saddhiṃ antonagaraṃ gantvā, kiñci bhuñjitvā, gehaṃ paccāgacchiṃsu. Ekacce manussā ekaṭhāne sannipātitvā kiñci pacitvā taṃ ekato bhuñjitvā na sayiṃsu. Sabbattha naccaṃ vā gītaṃ vā tāḷaṃ susamāhitaṃ ahesuṃ. Sabbeva sukhitā ahesuṃ.
Asmiṃ navasaṃvacchare kāle, manussā sukhitanavasaṃvaccharaṃ abhinandanaṃ aññamaññaṃ bhāsanti. Chāyārupaṃ lekanampi honti. Mittānañca sahāyānañca ñātīnañca ācariyānañca abhinandanaṃ pesenti. Ahampi evaṃ karomi.
Asmiṃ navasaṃvacchare amhehi bahukiccāni kātabbāni honti. Amhehi kusalaṃ bhāvitabbaṃ, ākusalaṃ vajjitabbaṃ. Punappunaṃ kusalaṃ kātabbaṃ hoti.
Atītakālo itihāso, anāgatakālo appatto hoti. Atītaṃ mā socayittha. Anāgataṃ mā pajappetha. Idhāneva yāpetha. Atītato amhehi satthāni uggaṇhitabbāni honti. Tesu eko atītato pavattituṃ vāyāmaṃ karitabban’ti. Atītaṃ nānvāgameyya nappaṭikaṅkhe anāgataṃ, yadatītaṃ pahīnaṃ taṃ, appattañca anāgatan’ti Gotamo Buddho ekaṃ samayaṃ evaṃ abhāsi. Aññāda, araññe viharantānaṃ, santānaṃ brahmacārinaṃ, ekabhattaṃ bhuñjamānānaṃ, kena vaṇṇo pasīdatī’’ti devattāya puṭṭho Bhagavā “Atītaṃ nānusocanti, nappajappanti nāgataṃ, paccuppannena yāpenti, tena vaṇṇo pasīdatī”ti paccassosi. Atha kho Bhagavā uttariṃ etadavoca, “Anāgatappajappāya, atītassānusocanā; Etena bālā sussanti, naḷova harito luto’’ti.
Sukhita Navasaṃvaccharaṃ
Dīghāyuko hotu
Tuyhaṃ patthitaṃ sabbaṃ samijjhatu
Terjemahan
Selamat pagi
Tadi malam kita semua merayakan tahun baru. Beberapa dari kita pergi ke pusat kota dengan teman-teman atau orang tercinta, makan bersama, setelah itu pulang ke rumah. Beberapa orang berkumpul di suatu tempat, masak sesuatu, makan bersama, dan begadang. Di mana-mana tarian, nyanyian, dan musik ditampilkan dengan apik. Semuanya bahagia.
Di waktu tahun baru ini, orang-orang saling mengucapkan ucapan selamat tahun baru. Ada gambar ada juga tulisan. Mengirimnya ke teman-teman, kenalan, sanak keluarga, dan guru-guru. Aku juga melakukannya.
Di tahun baru ini ada banyak hal yang harus kita lakukan. Kita harus mengembangkan perbuatan baik dan menghindari perbuatan buruk. Perbuatan baik harus dilakukan lagi dan lagi.
Masa lalu menjadi sejarah dan masa depan belum sampai. Jangan menderita atas masa lalu. Jangan merindukan masa depan. Hiduplah saat ini juga. Ada banyak hal yang perlu kita pelajari dari masa lalu. Salah satunya adalah belajar untuk move on dari masa lalu. Buddha Gotama dalam suatu kesempatan berkata “Seseorang seharusnya tidak menyesali masa lalu, terlalu mengejar masa depan karena masa lalu telah ditinggalkan, dan masa depan belum tiba.” Di kesempatan yang lain, ketika ditanya oleh sesosok dewa “Mereka yang tinggal di hutan, damai menjalankan kehidupan suci, meskipun makan hanya sekali, kenapa parasnya begitu terang?” Buddha menjawab, “Mereka tidak menderita atas masa lalu, atau merindukan masa depan. Mereka bertahan pada apa yang ada saat ini, dengan begitu parasnya begitu terang.” Kemudian Buddha berkata lebih lanjut, “Merindukan masa depan, menderita atas masa lalu, dengan begitu orang-orang bodoh mengering dan layu, seperti alang-alang hijau yang dipotong.”
Happy New Year
Semoga kamu berumur panjang
Semua yang dicita-citakan tercapai
Komentar
Posting Komentar