Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Hal yang Menarik dari Bahasa Jawa dan Bahasa Pāli

Hal yang Menarik dari Bahasa Jawa dan Bahasa Pāli Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan orang Jawa untuk berkomunikasi sehari-hari. Seiring berjalannya waktu, bahasa ini menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia hingga luar negeri. Bahasa Pāli adalah salah satu bahasa daerah di India yang sekarang sudah tidak dipakai lagi di sana, tetapi masih terpelihara sebagai bahasa kitab suci agama Buddha. Kedua bahasa itu memiliki beberapa hal yang menarik yang perlu kita ketahui. Namun di sini saya tidak akan membicarakan semua hal yang menarik dari kedua bahasa tersebut. Saya hanya ingin berfokus pada kosa kata yang memiliki makna. Dalam Bahasa Pāli, beberapa kosa kata memiliki makna. Ini hampir mirip dengan Kereto Boso atau Jarwodhosok yang ada dalam Bahasa Jawa. Contoh Jarwodhosok dalam Bahasa Jawa,  antara lain: Kuping = kaku tur njepiping. Kuping atau telinga adalah indra pendengar yang ada di samping kepala yang memiliki bentuk agak mekar dan sedikit kaku. Gedhang = digeget y...

Nasib Bahasa Jawa yang Hampir Senasib Dengan Bahasa Pali

Bahasa Pāli dikenal sebagai bahasa kitab suci agama Buddha, khususnya tradisi Theravāda. Ini dipercaya sebagai dialek Pertengahan Indo-Aryan, yang disebut sebagai māgadhi. Komentator Bhikkhu Buddhaghosa, mengatakan bahwa bahasa yang digunakan oleh Buddha dalam pengembaraan membabarkan Dhamma adalah māgadhi. Meskipun seiring berlalunya waktu, bahasa māgadhi mengalami perubahan. Perubahan ini menyebabkan terjadinya pengelompokkan menjadi tiga bentuk; māgadhī (bahasa istana dan orang-orang terpelajar), addhamāgadhī (bahasa para pedagang), dan suddhamāgadhī (bahasa murni māgadhī, yang kenal sebagai Pāli). Bahasa kitab suci agama Buddha terkadang disebut sebagai suddhamāgadhī untuk membedakan dengan addhamāgadhī, yang merupakan bahasa yang digunakan oleh Jainisme.  Dialek Pertengahan Indo-Aryan, yang disebut sebagai māgadhi, adalah bahasa yang umum digunakan oleh masyarakat. Di waktu itu, perbedaan kasta juga mempengaruhi penggunaan bahasa. Orang-orang berkasta tinggi berbicara de...

Logat Bahasa Pali

Logat Bahasa Pali Tulisan ini sengaja saya tulis sebagai respon dari perintah guruku bahasa Pali. Idealnya memang sebagai murid, apapun yang diajarkan guru, itulah yang akan dipakai. Tapi bagaimana dengan saya? Cerita singkatnya, guruku bahasa Pāli, suatu ketika bertanya kepadaku tentang kosa kata bahasa Pali, dan aku menjawabnya benar tapi dari segi ejaan sulit dipahami baginya. Menurutku itu benar karena saya menggunakan aksen atau logat Indonesia. Tapi beliau kemudian membetulkan ejaannya sesuai dengan aksen guruku atau logat sri lanka. Demikian terjadi berulang-ulang dan akhirnya dia berkata bahwa aku harus mengubah logat Pali-ku menjadi logat seperti mereka karena saya belajar bahasa Pāli di Sri Lanka. Berbicara tentang logat atau aksen, aku membandingkan ini dengan bahasa Inggris. Walau ada beberapa negara yang menggunakan bahasa Inggris juga, tapi logat mereka berbeda-beda. Logat bahasa Inggris seharusnya sama dengan orang-orang Inggris, tapi kenyataan setiap negara memil...

Tanya Jawab dalam Bahasa Pāli

Tanya Jawab dalam Bahasa Pāli Kosa Kata Kalimat Tanya Apa: kiṃ; ya, kittaka? Di mana: kattha; kuttha; kutra; kuhiṃ; kahaṃ; kva? Kapan: Tadā? Siapa: Ko / Kā? Kepada siapa: kaṃ? Milik siapa: kassa? Darimana: Kuto? Bagaimana: Kathaṃ, kenākārena? Berapa banyak (tak dapat dihitung / Ing. How much): Kittaka; kiva? Berapa banyak: Kati; kittaka? Mengapa: Kasmā; kena? Contoh Sederhana Tanya Jawab dalam Bahasa Pāli Ko tvaṃ? ahaṃ Suratno. Siapa kamu? Saya Suratno. Kuhiṃ tvaṃ vasasi? ahaṃ Salatiga nāma padese vasāmi. Di mana kamu tinggal? Saya tinggal di daerah Salatiga. Sisso bhavasi? Āma, ahaṃ sisso bhavāmi. Apakah kamu seorang murid? Iya, saya seorang murid. Kuhiṃ tuyhaṃ pāṭhasālaṃ atthi? Kopeng nāma gāme. Di mana sekolahmu berada? Di desa Kopeng. Kiṃ tvaṃ uggaṇhasi? Bahusippāni ahaṃ uggaṇhāmi. Apa yang kamu pelajari? Saya belajar banyak mata pelajaran. Kati sippāni bhavanti? Pañcadasa sippāni bhavanti. Ada berapa banyak mata pelajaran? Ada lima belas mata pelaj...

Mengucapkan Selamat Ulang Tahun dalam Bahasa Pali

Gambar
Mengucapkan Selamat Ulang Tahun dalam Bahasa Pāli Baik dalam dunia tatap muka maupun dunia media, mengucapkan selamat sepertinya menjadi hal yang sudah umum dilakukan. Seperti misalnya ketika ada seseorang yang berulang tahun, biasanya teman-teman dekatnya akan memberikan ucapan selamat dan harapan-harapan baik kepadanya. Namun rupanya tidak banyak umat Buddha yang mengetahui bahasa Pali. Alhasil, ketika temannya berulang tahun, yang disampaikan hanyalah kalimat “āyu vaṇṇo sukhaṃ balaṃ.” Di sini, “āyu” berarti umur panjang, “vaṇṇo” berarti paras yang indah, “sukhaṃ” berarti kebahagiaan. Dan “balaṃ” berarti kekuatan. Memang kalimat ini mudah sekali diingat, apalagi ini juga terdapat di buku panduan puja bakti. Atau barangkali kalimat ini sering diucapkan oleh para bhikkhu setelah menerima dana makanan dari umat. Namun sayang, hanya kalimat 'āyu vaṇṇo sukhaṃ balaṃ' tanpa disertai 'bhavantu te' atau 'hontu te' tidak mengandung arti harapan. Dengan kata l...

Alfabet Pali dan Cara Menyusun Kalimat Pali Sederhana

Alfabet Pāli Alfabet Pāli terdiri dari 41 huruf, dengan huruf vokal berjumlah 8 dan konsonan berjumlah 33. 8 Vokal (sara) a, ā, i, ī, u, ū, e, o Vokal pendek: a, i, u Vokal panjang: ā, ī, ū, e, o Catatan: Walau e dan o merupakan vokal panjang, mereka tetap dilafalkan pendek apabila mereka berada di posisi sebelum konsonan rangkap (saṃyoga). Sebagai contohnya: mettā, sotthi, khetta, seṭṭhī, pecca, potthaka, yogga, dll. 33 Konsonan (vyañjana) Garau k, kh, g, gh, ṅ Palatal c, ch, j, jh, ñ Serebral ṭ, ṭh, ḍ, ḍh, ṇ Dental t, th, d, dh, n Labial p, ph, b, bh, m Beragam y, r, l, v, s, h, ḷ, ṃ Kata Ganti Orang Aku: ahaṃ Kita / kami: mayaṃ Kamu: tvaṃ Kalian: tumhe Dia: so (laki-laki), sā (perempuan) Mereka: te Konjugasinya Setiap kata kerja dalam bahasa Pāli harus dikonjugasikan sesuai dengan subjeknya. Bentuk kata kerja dasar ditambahkan akhiran sebagai berikut: Ahaṃ: -āmi Mayaṃ: -āma Tvaṃ: -si Tumhe: -tha So / sā: -ti Te: -nti Agar lebih jelas, mar...

Belajar Membuat Cerpen dalam Bahasa Pali - Perjalananku ke Wihara

Mayhaṃ vihāragamanaṃ Ekadivasaṃ, ahaṃ vihāraṃ gacchituṃ icchāmi. Atha kho ahaṃ mayhaṃ ammāya anumatiṃ yācāmi. Anumatiṃ labhitvā, mayhaṃ mittehi saddhiṃ vihāraṃ gacchāmi. Antarāmagge ahaṃ bhojanaṃ yācantaṃ ekaṃ purisaṃ disvā, mayhaṃ mitte pucchāmi. Ko ayaṃ, mittā”ti pucchāmi. Atha kho Ariya nāma mayhaṃ mitto ayaṃ yācakā”ti vadati. Sutvāna ahaṃ taṃ yācakaṃ upasaṅkhamitvā bhojanaṃ demi. Aparabhāge, ahaṃ mittehi saddhiṃ vihāraṃ gacchāmi. Vihāraṃ anuppatto ahaṃ pupphāsane pupphaṃ ṭhapetvā dhūpapadīpaṃ jāletvā pūjāsane ṭhapetvā Buddhadhammasaṅghaṃ vandanaṃ karomi. Tiratanaṃ vandanaṃ katvā ahaṃ theraṃ passāmi. Taṃ theraṃ disvā upasaṅkhamitvā tassa pādesu vandāmi imāya gāthāya ahaṃ vandāmi bhante’ti. So thero maṃ pucchati kimatthāya idha āgatosī”ti. Buddhadhammasaṅghaṃ vandanatthāya idha ahaṃ āgatosmi mayhaṃ mittehi sahā’ti vadāmi. So thero evaṃ vadati “Sādhu dārako, niccaṃ pūjanīyaṃ pūjaṃ karotu. Tuyhaṃ mātāpitarampi namassanaṃ sakkarañca karotu.” Perjalananku ke wihara Suatu hari aku b...

Ucapan Selamat Ulang Tahun untuk Bhante Sri Paññavāro Mahāthera dalam Bahasa Pāli

Gambar
Sirīpaññavārassa Mahātherassa Sukhitajātadivasaṃ Vacanaṃ Ajja bahumanussadevā indonesiaraṭṭhe ca anekāññaraṭṭhesu ca sukhitā bhavanti. Taṃ kissa hetu? Ajja sirīpaññavārassa mahātherassa jātadivaso hoti. So mahāthero mendutmahāvihāre majjhimajavapadese viharatī”ti mayaṃ jānāma. So khopi mahāthero idāni saṅgha-theravāda-indonesia nāma mahāsaṅghassa saṅghapāmoko mendutmahāvihāranāyako ceva bhavati. Taṃ kho pana mahātheraṃ evaṃ kalyāṇo kittisaddo abhuggato, indonesiaraṭṭhamhi so kho mahāthero paṇḍito viyatto visārado bahussuto vissutadhammakkathiko cā’ti. Sirīpaññavāro mahāthero dhammaṃ desento bahūpāsakā tamhi pasīdanti. So hi bahūhi janehi sakkato garukato ca. Tasmā taṃ sabbepi mayaṃ jānāma. Idāni panahaṃ tassa sisso sukhitajātadivasaṃ vacanaṃ detuṃ tassa icchāmi. Kataṃ me imāya gāthāya tamahaṃ mahātheraṃ pūjayāmi. “Namāmi taṃ mahātheraṃ Sirīpaññavāraṃ nāmaṃ Bahussutaṃ paññavantaṃ Vissutadhammakkathikaṃ Mahāsaṅghassa pāmokaṃ Indonesiaraṭṭhamhi Mendut vihāranāyakaṃ Mayā hi k...